Selasa, 09 Juni 2015

Edi Sedyawati, Komunitas Jelajah dan Museum Awards

Prof. DR. Edi Sedyawati
Museum dan istana.
Kedua bangunan itu menarik untuk dikunjungi bila kita berada di suatu kota. Melalui kedua bangunan itu kita dapat belajar sejarah dan kebudayaan dengan menyenangkan.

Indonesia memiliki hampir 400 museum yang tersebar di berbagai daerah. Temanya berbeda-beda. Museum bisa menjadi tempat rekreasi sekaligus memiliki unsur pendidikan. Komunitas Jelajah mencoba mengajak masyarakat untuk mencintai sejarah dan budaya, memperkenalkan tokoh dan peristiwa, dengan cara yang menyenangkan. Salah satunya dengan jalan-jalan ke museum.

Selain itu, ada pula komunitas Sahabat Museum dan Komunitas Historia yang mengajak kita untuk datang ke tempat-tempat bersejarah.

Komunitas Jelajah memberikan Museum Awards kepada museum-museum yang masuk ke dalam kategori museum pintar, museum cantik, museum bersahabat, dan museum menyenangkan.

Pada malam anugerah 4th Museum Awards komunitas ini juga memberikan Lifetime Achievement Award kepada Prof. DR. Edi Sedyawati (foto), seorang ahli arkelogi, penulis buku dan mantan Dirjen Kebudayaan, yang masih menari pada usianya yang ke-77, dan masih mampu mengemudikan mobil.

“Saya masih bisa menari seperti ini,” katanya sambil memperagakan posisi lutut ditekuk hampir menyentuh lantai dan punggung tegak. “Orang seusia saya jarang yang masih bisa bertahan cukup lama dengan posisi ini kemudian berdiri lagi,” cerita penari Jawa ini dalam sebuah perbincangan akrab di rumahnya.

Endro S. Markam
, Ciwuk Dhani, Blasius Sudarsono, Ade Purnama
— bersama Djulianto Susantio.

Kredit foto : Tempo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar