![]() | |
Prof. DR. Zuhal, MSc ketika menjabat sebagai Direktur Utama PLN. |
Istrinya, Syahlina Latif, ingin memberikan hadiah ulang tahun yang ke-60 kepada Zuhal berupa buku biografi. Ramadhan KH (almarhum) dan saya kemudian diminta untuk mewujudkan kado istimewa itu. Demi menghargai istrinya, Pak Zuhal mau ditulis biografinya asalkan diberi tambahan beberapa makalah yang ditulisnya sendiri. Judulnya : Zuhal 60 Tahun: Jejak Perjalanan dan Pikirannya (Pustaka Sinar Harapan, 2002. 327 Halaman).
Zuhal lahir di Cirebon pada 5 Mei 1941. “Ia tidak mau memakai roki, pakaian tradisional Minang pada acara pernikahan kami,” kata istrinya. Meski begitu ia memperkenalkan CAD (Computer Aided Design) kepada para pengrajin bordir di Sumatera Barat.
Dengan komputer dapat diciptakan berbagai macam corak atau motif bordir. Ini membuat industri bordir di sana semakin berkembang. Zuhal juga menciptakan Zopplan (Zuhal Optimum Planning), piranti lunak untuk optimasi sistem pembangkit tenaga listrik. “Kami suka lagu First of May,” kata istrinya.
Pemain drum. Zuhal adalah mahasiswa Teknik Elektro ITB yang melanjutkan kuliahnya di Jepang. Selama di negeri sakura, ia sangat dekat dengan Sumitro Djojohadikusumo yang pada waktu itu bermukim di sana. Zuhal dan para mahasiswa Indonesia di Jepang menganggap Sumitro sebagai guru mereka.
Para mahasiswa itu juga aktif bermain band di sana dan Zuhal menjadi drummer. Zuhal taat menjalankan shalat, tapi juga ikut membantu bila ada perayaan Natal. Ia dan teman-temannya juga menggalang dana untuk pembangunan mesjid Salman di Bandung.
Pendiri universitas. Zuhal menyumbangkan ilmunya di BPPT, menjadi Dirut PLN, menjadi Direktur Jenderal Listrik dan Pengembangan Energi, dan menjadi pengajar di Fakultas Teknik Elektro di UI. Ia juga menjadi pendiri Universitas Al Azhar Indonesia.
Hari ini, 15 Agustus 2015, Prof.DR. Zuhal MSc., kembali kepada Allah. Ia dimakamkan di dekat makam Ainun Habibie di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Selamat beristirahat dalam damai, Pak Zuhal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar